PSM Ditekuk Semen Padang, Ratusan Suporter Mengamuk

PSM Makassar harus menelan pil pahit saat bertanding di kandang sendiri dengan kalah 0-1 dari Semen Padang. Kekalahan itu memicu tindakan anarkis dari sejumlah pendukung 'Juku Eja'.

Bermain di hadapan puluhan ribu suporternya yang memadati Stadion Andi Matalatta, Sabtu (27/11/2010), PSM takluk karena gol semata wayang yang dicetak Saktiawan Sinaga di menit 60.

Tiga menit sebelum pertandingan usai, kerusuhan pecah. Suporter masuk ke lapangan pertandingan dan melempari para pemain dari kedua tim, termasuk panitia pertandingan, dengan batu dan balok kayu. Massa juga menerjang pagar pembatas penonton hingga jebol. Akibatnya, para pemain dari kedua tim dan wasit lari tunggang langgang meninggalkan lapangan.

Baru sepuluh menit kemudian, ratusan polisi dari Brimob dan Dalmas Polda Sulselbar menghalau suporter dengan tembakan gas air mata. Empat suporter dan satu polisi terluka dalam peristiwa ini. Kerugian pihak pengelola stadion belum dapat ditaksir.

Usai pertandingan, pecah keributan di depan stadion antara suporter dengan warga, tepatnya di sekitar jalan Cendrawasih. Satu suporter terluka dan dilarikan ke Rumah Sakit oleh rekannya. Satu sepeda motor milik suporter juga rusak diterjang amarah warga sekitar stadion.

Manajemen PSM menduga amarah suporter tersulut sikap wasit Aeng Suarlan yang tidak memberi hadiah tendangan penalti bagi PSM saat pemain belakang Semen Padang, Park Chul Hyung, melakukan handball di kotak terlarang. Selain itu, gol kapten PSM, Andi Oddang, di menit 37 juga dianulir wasit karena off-side.

"Saya dapat banyak SMS dari pendukung PSM yang menonton siaran langsung di televisi, mereka bertanya kenapa handball pemain Semen Padang tidak dikasih penalti, sedangkan yang di rumah saja marah, apalagi yang di stadion," kata manajer umum PSM Ilham Arif Sirajuddin di depan Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Irjen Johny Waenal Usman.

Sementara, Kapolda Sulsel Johny W Usman yang ditemui detiksport di tengah kerumunan massa meminta sikap sportif dari para pendukung PSM dan tidak berbuat rusuh ketika timnya
bertanding.

"Suporter harus lebih humanis, kalau timnya main jangan jebol pagar dong, kasihan tim kita dapat sorotan dari PSSI," tutur Johny yang di awal pertandingan duduk berdampingan dengan Pangdam VII Wirabuana, Mayjen Amril Amir, di podium VVIP stadion.

sumber:beritabola.com

0 komentar: